Selasa, 31 Mei 2016

Komplek Candi Arjuna

Candi Arjuna Dieng Plateau-

Candi Arjuna Dieng Plateau-
Candi Arjuna Atau lebih tepatnya disebut sebagai Komplek Candi Arjuna dikarenakan  di area itu Terdapat beberapa Candi yang berjajar dalam satu Area  Candi Arjuna merupakan salah satDi kompleks ini juga terdapat Candi Semar,Candi Srikandi, Candi Puntadewa  dan Candi Sembadra Candi Arjuna terletak
paling utara dari deretan percandian di kompleks tersebut. Sementara itu, Candi Semar adalah pelengkap dari Candi Arjuna. Kedua bangunan candi ini saling berhadapan.

Seperti umumnya candi-candi di Dieng, masyarakat memberikan nama tokoh pewayangan Mahabarata  sebagai nama 
Candi Arjuna Dieng Plateau-
Santai Sore sore

Candi Arjuna Dieng Plateau-
Asiknya Main di Pelataran Candi

Candi Arjuna Dieng Plateau-
Sore hari di Komplek Candi
Sedikit informasi Tentang Komplek Candi Dieng Somoga Bermanfaat
Untuk Guide,Homestay,Transportasi dan kebutuhan Pelayanan di Wisata Dieng dan Gunung Prau silakan hubungi Managemen Porter Gunung Prau EO
Sodikun ahmad
Fast Respon :082226284799
Kantor 
02863301699

Homestay Bunga Dieng

Homestay Bunga Dieng
Homestay Bunga Dieng 
Adalah home stay dengan lokasi yang indah dengan latar pemandangan Desa Dieng 
jumlah kamar 6
kamar mandi dalam
mandi air hangat
harga  250000/Kamar/12 siang-12 siang berikutnya
uuntuk harga 1 Rumah :1250000/hari

Sikunir


Romantisme  sunrise  Sikunir
Sikunir Sunrise
Pagi di Sikunir

         Sikunir mungkin tak asing lagi ditelinga karena   Sikunir adalah salah satu dari maskot Wisata Dieng.tak heran banyak orang  yang  datang berkunjung baik Wisatawan lokal maupun Wisatawan mancanegara karena keindahan sunrisenya.
     Sikunir Sendiri Terletak Di desa Sembungan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo dengan perjalanan Kurang lebih satu jam dari Wonosobo.untuk menikmati Golden sunrise sikunir Kita harus berangkat sebelum subuh sekitar Jam 4 pagi dengan estimasi waktu sebagai berikut jam 4 kita berangkat dari Penginapan di sekitar Dieng lama perjalanan Sekitar 15 menit Sampai tempat Parkir Sikunir,dari sikunir Kita harus mendaki sekitar 15 sampai 25  menit asumsi kita jam 4;35 menit kita sudah di Sikunir  untuk bulan juni Juli jam 4:30 langit mulai membelah merah namun untuk bulan Desember sampai Februari akan lebih Pagi

ada beberapa alasan kenapa Sikunir  menjadi salah satu  Tujuan wisata yang wajib dikunjungi diantaranya
Sikunir Sunrise
parade Awan sikunir

  1.  Sunrise dengan Pemandangan gunung Sindoro dan hamparan awan dibawah kaki kita merupakan sensasi pemandangan yang tak bisa kita nikmati di tempat lain
  2. mudahnya akses ke sikunir hanya dengan waktu 15-25 menit dari tempat parkir kita sudah sampai Puncakanya jadi tidak parlu mendaki sampa ber jam jam untuk mencapai puncak
  3. Aman disikunir dengan berangkat mendaki dari jam 4:30 aman dari hipo termia atau penyakit gunung lainya.namun demikian tidak disarankan bagi yang punya penyakit Asma
  4. Nyaman karena pendakianya tidak terlalu menguras tenaga namun disarankan mendaki pelan pelan dikarenakan di ketinggian 2300 MDPL oksigen cukup tipis jadi dengan berjalaan pelan cukup menghemat pasokan oksigen dalam darah
  5. Asik karena Sikunir bisa didaki bersama keluarga dari anak anak sampa yang sudah lanjut usia
  6. Penuh kenangan dengan bergerak dan mendaki dipagi hari dan menyaksikan golden sunrise akan membawa kenangan yang tak terlupakan.
  7. bisa untuk camping ceria di tepi telaga jadi cocok untuk Family gathering ataupun employeed gathering

Sikunir Sunrise
Telaga Cebong 


Edelweis Sikunir Sunrise
Edelwei Sikunir
Demikian  beberapa poin kenapa Sikunir menjadi tempat liburan yang asik bagi keluarga
Untuk Family Gathering ataupun Employed Gathering bisa hubungi
PORTER GUNUNG PRAU EVENT ORGANIZER
Sodiqun ahmad
 :082226284799
Kantor Kami
 02863301699
email:portergunungprau@gmail.com

Jembatan Merah-putih

Jembatan Merah-putih

Jembatan Merah-putih Dieng telaga Warna
Jembatan gantung dengan Panoramayang Indah
Satu lagi Dari Dieng plateau 
Jembatan Merah-putih yang membantang dari tebing ke tebing cukup asik buat acara keluarga mungki Jembatn seperti ini banyak ditempat lain tapi dengan Pemandangan Telaga Warna dibawahnya Hanya akan Anda Temukan di  dieng

Etimologi

Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa kawi: "di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan  Hyang yang bermakna (Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Teori lain menyatakan, nama Dieng berasal dari bahasa Sunda ("di hyang") karena diperkirakan pada masa pra-medang (sekitar abad ke-7 Masehi) daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.

Geologi

Dataran tinggi Dieng atau juga di kenal dengan sebutan Dieng Plateu adalah dataran dengan aktivitas vulkanik di bawah permukaannya. Sesungguhnya ia adalah Kaldera dengan gunung-gunung di sekitarnya sebagai tepinya. Terdapat banyak kawah sebagai tempat keluarnya gas, uap air dan berbagai material vulkanik lainnya. Keadaan ini sangat berbahaya bagi penduduk yang menghuni wilayah itu, terbukti dengan adanya bencana letusan gas Kawah Sinila 1979. Tidak hanya gas beracun, tetapi juga dapat dimungkinkan terjadi gempa bumi, letusan lumpur, tanah longsor, dan banjir.
Selain kawah, terdapat pula danau-danau vulkanik yang berisi air bercampur belerang sehingga memiliki warna khas kuning kehijauan.
Secara biologi, aktivitas vulkanik di Dieng menarik karena ditemukan di air-air panas di dekat kawah beberapa spesies bakteri termofilik ("suka panas") yang dapat dipakai untuk menyingkap kehidupan awal di bumi.

Kawah-kawah

Kawah aktif di Dieng merupakan kepundan bagi aktivitas vulkanik di bawah dataran tinggi. Pemantauan aktivitas dilakukan oleh PVMBG melalui Pos Pengamatan Dieng di Kecamatan Karangtengah. Berikut adalah kawah-kawah aktif yang dipantau:
  • Candradimuka
  • Sibanteng
  • Siglagah
  • Sikendang, berpotensi gas beracun
  • Sikidang
  • Sileri
  • Sinila, berpotensi gas beracun
  • Timbang, berpotensi gas beracun
Kawah Sibanteng
Sibanteng terletak di Desa Dieng Kulon. Kawah ini pernah meletus freatik pada bulan Januari 2009 (15/1)[2], menyebabkan kawasan wisata Dieng harus ditutup beberapa hari untuk mengantisipasi terjadinya bencana keracunan gas. Letusan lumpurnya terdengar hingga 2 km, merusak hutan milik Perhutani di sekitarnya, dan menyebabkan longsor yang membendung Kali Putih, anak Sungai Serayu.
Kawah Sibanteng pernah pula meletus pada bulan Juli 2003.
Kawah Sikidang
Sikidang adalah kawah di Dieng yang paling populer dikunjungi wisatawan karena paling mudah dicapai. Kawah ini terkenal karena lubang keluarnya gas selalu berpindah-pindah di dalam suatu kawasan luas. Dari karakter inilah namanya berasal karena penduduk setempat melihatnya berpindah-pindah seperti kijang (kidang dalam bahasa Jawa).
Kawah Sileri
Kawah SinilaSileri adalah kawah yang paling aktif dan pernah meletus beberapa kali (berdasarkan catatan: tahun 1944, 1964, 1984, Juli 2003, dan September 2009). Pada aktivitas freatik terakhir (26 September 2009) muncul tiga celah kawah baru disertai dengan pancaran material setinggi 200 meter.












Sinila terletak di antara Desa Batur, Desa Sumberejo, dan Desa Pekasiran, Kecamatan Batur. Kawah Sinila pernah meletus pada pagi hari tahun 1979, tepatnya 20 Februari 1979. Gempa yang ditimbulkan membuat warga berlarian ke luar rumah, namun mereka terperangkap gas racun yang keluar dari Kawah Timbang akibat terpicu letusan Sinila. Sejumlah warga (149 jiwa) dan ternak tewas keracunan gas karbondioksida yang terlepas dan menyebar ke wilayah pemukiman.
Kawah Timbang
Timbang adalah kawah yang terletak di dekat Sinila dan beraktivitas sedang. Meskipun kurang aktif, kawah ini merupakan sumber gas CO2 berkonsentrasi tinggi yang memakan ratusan korban pada tahun 1979. Kawah ini terakhir tercatat mengalami kenaikan aktivitas pada bulan Mei 2011 dengan menyemburkan asap putih setinggi 20 meter, mengeluarkan CO2 dalam konsentrasi melebihi ambang aman (1.000 ppm, konsentrasi normal di udara mendekati 400 ppm) dan memunculkan gempa vulkanik. Pada tanggal 31 Mei 2011 pagi, kawah ini kembali melepaskan gas CO2 hingga mencapai 1% v/v (100.000 ppm) disertai dengan gempa tremor. Akibatnya semua aktivitas dalam radius 1 km dilarang dan warga Dusun Simbar dan Dusun Serang diungsikan .

Puncak-puncak

  • Gunung Sumbing (3.371 mdpl)
  • Gunung Sindoro (3.150 mdpl)
  • Gunung Prahu (2.565 mdpl)
  • Gunung Pakuwaja (2.450 mpdpl)
  • Gunung Sikunir (2.350mdpl), tempat wisata, dekat Sembungan

Danau vulkanik

  • Telaga Warna, objek wisata dengan tempat persemadian di dekatnya
  • Telaga Cebong, dekat desa wisata Sembungan
  • Telaga Merdada
  • Telaga Pengilon
  • Telaga Dringo
  • Telaga Sinila

Iklim

Dieng memiliki iklim hangat dan sedang. Hujan sering terjadi di wilayah Dieng, bahkan di musim kemarau.Rata-rata suhu tahunan di Dieng adalah 14.0 °C.

Obyek wisata 

  • Telaga: Telaga Warna, sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung,Telaga Pengilon, yang letaknya bersebelahan persis dengan Telaga Warna, uniknya warna air di telaga ini bening seperti tidak tercampur belerang. Keunikan lain adalah yang membatasi Telaga Warna dengan Telaga Pengilon hanyalah rerumputan yang terbentuk seperti rawa kecil. telaga Merdada adalah merupakan yang terbesar di antara telaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Airnya yang tidak pernah surut dijadikan sebagai pengairan untuk ladang pertanian. Bahkan Telaga ini juga digunakan para pemancing untuk menyalurkan hobi atau juga wisatawan yang sekadar berkeliling dengan perahu kecil yang disewakan oleh penduduk setempat.
  • Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa), Kawah Candradimuka.
  • Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7, antara lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna,Candi SemarCandi SembadraCandi SrikandiCandi Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.
  • Gua: Gua Semar, Gua Jaran, Gua Sumur. Terletak di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sering digunakan sebagai tempat olah spiritual.
  • Sumur Jalatunda.
  • DPT(Dieng Plateu Theater) adalah tempat dimana kita bisa menyaksikan film dokumenter  tentang kegunungapian dan Budaya yang ada di Dieng Plateau.
  • Musium Kailasa menyimpan artefak dan memberikan informasi tentang alam (geologi, flora-fauna), masyarakat Dieng (keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian) serta warisan arkeologi dari Dieng. Memiliki teater untuk melihat film, panggung terbuka di atas atap museum. 
  • Mata air Sungai Serayu, sering disebut dengan tuk Bima Lukar (Tuk = mata air).
Kawasan Dieng merupakan penghasil sayuran dataran tinggi untuk wilayah Jawa Tengah. kentang adalah komoditas utama. Selain itu, wortel, kubis, dan bawang-bawangan dihasilkan dari kawasan ini. Selain sayuran, Dieng juga merupakan sentra penghasil pepaya gunung (carica), jamur, buah kemar(terong Belanda), dan purwaceng.
Namun, akibat aktivitas pertanian yang pesat kawasan hutan di puncak-puncak pegunungan hampir habis dikonversi menjadi lahan pertanaman sayur.

Lapangan geotermal

Kawasan Dieng masih aktif secara geologi dan banyak memiliki sumber-sumber energi hidrotermal. Ada tiga lapangan hidrotermal utama, yaitu Pakuwaja, Sileri, dan Sikidang. Di ketiganya terdapat fumarola (kawah uap) aktif, kolam lumpur, dan lapangan uap. Mata air panas ditemukan, misalnya, di Bitingan, Siglagah, Pulosari, dan Jojogan, dengan suhu rata-rata mulai dari 25 °C (Jojogan) sampai 58 °C (Siglagah). Kawasan Sikidang telah mulai dimanfaatkan sebagai sumber energi hidrotermal